PSN - IPB 2016


IPB-2016

Ada berapa manusia yang kecerdasannya terlampau jauh, gue ingin bercerita tentang sebuah kisah kali ini, sebelumnya gue sudah menulis pengalaman ini, tapi tulisan itu hanya sekedar curhatan biasa. Berawal dari keberangangkatan dari sekolah, malam itu kami berkumpul di rumah Bu Durrul, beliau adalah guru fisika di MAN 1 Bandar Lampung. Dinginnya suasana malam itu, sempat membuat bulu kuduk sedikit tegang. Hati penuh kegelisahan, bersiap menatap wajah-wajah penuh impian. Dibilang suka sama Biologi, bener siii. Tapi gue belum ada apa-apanya sama Ugiadam Farhan Firmansyah dan Salsabila Roihanah. Mereka adalah panutan gue sampai sekarang. Untuk Pak Joko yang selalu ngasih motivasi sama murid-muridnya, kami mengucapkan banyak terima kasih Pak. Bapak selalu siap, dan selalu ada untuk kami. Di perjalanan menuju Bogor, gue sempet ngobrol-ngobrol sama temen-temen yang lain. Sebuah percakapan mahal yang nggak bisa dibeli.

Apa kata mereka :
''Ane belum banyak tahu lagi tentang PSN''ucap Fadly sambil membuka catatan kecilnya.
''Sama''jawab Riski dan Bowo.
Saat itu Tiara sudah tertidur pulas, mungkin ia lelah.
Gue masih terdiam, melihat lalu lalang kendaraan di jalan raya. Suatu keistimewaan karena bisa berkumpul, berdiskusi, dan bertukar pikiran bersama mereka.
''Apa lagi Biologi ntar''sambung gue.
Memang, saat berkumpul dengan orang-orang pintar, lebih banyak diamnya. Entah apa yang mereka pikirkan, yang pasti mereka selalu ngeliat soal, ngerjain soal dan mikir!. Tapi jujur, saat itu gue merasa bodoh banget, perisapan belum matang, dan serba diburu.

Sudah sampai di kapal, kami bersiap menyebrang. Para kaum adam, sudah tergeletak di tempat peristirahatan. Tiara  langsung bangun, pas di kapal itu, gue sama Tiara ketawa-ketawa mulu, gegara ada abang-abang tukang yang lumayan kocak, jadi kita nggak ngantuk lagi. Gue paling suka nih kalau udah ngobrol-ngobrol sama orang tak dikenal, emang sih sksd, tapi kalo nambah ilmu sih gak papa. Ya, setiap orang kan punya selera yang berbeda.

Babak penyisihan, dimulai. Busettt, banyak banget coy!. Ngeliat manusia aja kayak semut, bejibun banget. Yang otak-otaknya udah siap perang. Muka-mukanya nantang banget, tapi selow. Itulah, nggak bisa kalau mau sombong, perasaan ciut pun mulai menghantui gue pada waktu itu. Gue ngerasa beler banget, gak tau apa-apa. Tapi Alhamdulillah Allah masih baik, tim gue masuk 20 besar, walaupun nggak masuk final. Gue pergi ke Department Biologi IPB. Melihat proses pembedahan katak dll, kenal orang-orang baru sekaligus nambah relasi kan ya. Gue kenal orang-orang hebat itu ya, dari acara-acara yang begituan. Jadi mau tuh lomba kalah ataupun menang, gue masih pingin legowo aja. Ada hikmahnya?. Banyak. Gue bisa kenal Kak Farhan yang sekarang udah kuliah di FK UI, Silingga di FTI ITB dan Kak Erlangga di FK UNDIP. Ada juga Melda, Nafila dan Teh Shirin yang kuliah di AKA Bogor.

Momen-momen pas lagi dikepoin sama Kakak-kakak IPB :

Namanya Hadra, anak BINUS

Ngakak so hard gaes. Hampir lupa, jadi di IPB setiap tahunnya ngadain PSN alias Pesta Sains Nasional, ada banyak cabang lombanya. Nah, gue ikutan LCTB (Lomba Cepat Tepat Biologi). Inilah perjuangan, tetap bahagia walau hati hancur. Azekloreee, harusnya menang!. Belum rezeki Bunga...

Oh iya, jadi sebelum lomba itu gue sempet berkeliling IPB sama Tiara naik Moli, mobil listrik. Jadi itu mobil khusus mahasiswa IPB gitu. Untungnya pas itu abangnya baik, jadi gue sama Tiara nggak bayar. Si abang tahu kali ya, kita ini pendatang. Keren banget deh IPB itu, kampus modern. Lingkungannya juga asri banget, sejuk dan seger. Gue sama Tiara juga jalan-jalan ke pasar kaget, pasarnya anak-anak IPB. Niatnya mau makan, eh nemunya nasi goreng (ye emang nasi goreng, lu mau yoga ape makan mbak?) . Yaudah makan aja. Orangnya ramah-ramah, mereka pakai aksen sundanya halus. Jadi pas kedengeran di telinga itu, adem. Gue lupa, selain beli nasi goreng, kita beli apa lagi ya?, oh iya disana ada toko buku, harganya murah-murah. Jangan lupa nih, kalian para camaba IPB, main-main ke Pasar Kaget Ya. Murah Lho!. Sok iye banget sih gue. Pada akhirnya gue curhat juga. Maafkan ya gaes !.

Kuliah dimanapun, lagi-lagi tergantung kitanya juga. Mau jadi yang bagaimana? seperti apa?, keputusannya ada di kita sendiri. Niatnya memang harus karena ''ALLAH'' yang mustahil pun pasti terjadi dan ada. Fokusnya sama ''ALLAH'' bukan yang lain. Karena yang mengendalikan semesta hanyalah zat yang maha menciptakan. Jangan bingung, ''Kemana saya harus melangkah?'', jangan takut, ''Saya masuk jurusan itu!'', jangan bersedih, ''Saya kuliah dimana ya?'', jangan putus asa ''Udahlah masuk swasta aja!'', jangan malu, ''Kok kuliah di sini sih!'', jangan pusing ''Duh, saya salah jurusan''. Lo itu hebat !. Manusia hebat yang sudah dirancang untuk menjadi kuat, Allah berikan tekanan supaya kita nambah kuat. Kuat, kuat dan kuat. Allah suruh kita mengisi batrai kekuatan itu, menurut gue manusia itu seperti Batrai Handphone. Kenapa? Handphone bakalan lemah, enaknya kalo hp ada notifnya ''Connect your charger !'' atau '' Batrai anda sudah lemah !'' coba kalo itu berlaku juga untuk manusia? . Kalo manusia akan melemah, karena ada banyak kemungkinan ''Imannya, kepercayaan, pendiriannya dll'',. Allah ketuk hatinya. '' Hambaku. bersedakhlah, sholatlah tepat waktu, bacalah Al-qur'an dll''. Masih banyak lagi ibadah-ibadah yang inshaallah akan membuat diri kita bisa lebih melek pas ngadepin berjuta problem dalam hidup ini. Kenapa gue kelitan sok yes banget ye.

'' The more that you read, the more things you will know. The more that you learn, the more places you'll go '' - Dr. Seuss

#guruipamansa #buyuniarti #pakahon

Comments

Post a Comment